Monday, February 12, 2018

Biografi Sergio van Dijk


Biografi Sergio Van Dijk, Sumber : http://profilbos.com

Serginho "Sergio" van Dijk (lahir di Assen, Belanda, 6 Agustus 1982; umur 35 tahun) adalah pemain sepak bola Indonesia keturunan Belanda yang untuk Suphanburi di Liga Utama Thailand. Dia adalah pencetak gol terbanyak musim 2010-11 di A-League dan mencatatkan namanya sebagai topskorer paling produktif. Ia berstatus sebagai Warga Negara Indonesia setelah melalui proses naturalisasi.

Dia diberi nama terinspirasi dari pemain bintang Brasil, Serginho Chulapa, yang bermain untuk Brasil selama Piala Dunia 1982.[1] Ibu van Dijk adalah penggemar berat Brasil pada saat itu. Van Dijk adalah keturunan Indonesia (Belanda-Indonesia).

Van Dijk memulai kariernya di klub lokal LTC di Assen sebelum ia bergabung akademi muda di FC Groningen bersama dengan Arjen Robben. Pada musim 2000/01 ia bermain dua pertandingan (satu gol) untuk Groningen di Eerste Divisie dan membantu mereka untuk mendapatkan promosi. Di Eredivisie dia tidak bermain untuk Groningen dan ia pindah kembali ke Eerste Divisie untuk bermain di Helmond Sport pada tahun 2002. Pada tahun 2005 ia pindah ke FC Emmen di mana ia mencetak 18 dan 12 gol dalam dua musim pertamanya. Pada musim 2007/08 ia bermain di Emmen bersama saudaranya Danny.

Pada tanggal 16 Juni 2008, ia menandatangani kontrak dua tahun dengan Brisbane Roar (kemudian beroperasi sebagai Queensland Roar) setelah pemandu bakat Roar terkesan dengan tekniknya pada pertandingan di akhir Mei saat melawan Redlands United dan Gold Coast Starting XI.[3] Van Dijk memulai musim pertamanya dengan tidak terlalu gemilang, hanya mencetak 1 gol di 10 pertandingan pertamanya, meskipun ia sukses membuat 6 assist pada saat itu.[4] Namun ia kemudian membungkam kritik dengan mencetak 9 gol dalam beberapa pertandingan (termasuk dua gol saat melawan Central Coast Mariners FC)[5] pada tanggal 17 Januari 2009, Van Dijk adalah pemain pertama Brisbane Roar yang berhasil mencetak hat trick dalam kemenangan 3-1 mereka atas Sydney FC


Pada tanggal 11 Februari 2010, Van Dijk dikontrak oleh Adelaide United selama enam bulan untuk usaha mereka mengikuti Liga Champions AFC,[7] dan melakukan debut melawan juara bertahan Asia, Pohang Steelers pada 24 Februari 2010, dan menang 1-0 di Stadion Hindmarsh. Van Dijk membuat debut mencetak gol untuk The Reds di saat Adelaide menang 2-0 melawan Shandong Luneng pada pertandingan kedua di Liga Champions.[8]

Pada tanggal 14 Maret 2010, Van Dijk menyetujui kontrak 3 tahun dengan Adelaide United.[9] Pada tanggal 21 Januari 2011, Van Dijk mencetak hat trick dalam kemenangan 8-1 atas tim North Queensland Fury. Van Dijk memenangkan penghargaan Sepatu Emas untuk musim 2010-11 dengan 16 gol.[10] Van Dijk hengkang dari Adelaide United pada Januari 2013.

Pada Februari 2013 Van Dijk dikontrak klub Liga Super Indonesia, Persib Bandung.[12] Dalam uji coba melawan PS UNI Bandung, Van Dijk mencetak trigol dalam kemenangan 10-1. Di liga, Van Dijk mencetak gol dalam debutnya pada kekalahan 2-1 melawan Persisam Putra Samarinda.[13] Dalam kekalahan 4-2 oleh Mitra Kukar, Sergio menciptakan satu assist. Setelah itu, pada sembilan pertandingan berikutnya Sergio selalu gol, yaitu ketika melawan PSPS Pekanbaru, Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Pelita Bandung Raya, Gresik United, Barito Putra, Persiba Balikpapan, Persita Tangerang, dan Arema FC. Dari sembilan pertandingan tersebut, Persib hanya mengalami satu kekalahan, yaitu ketika melawan Sriwijaya FC dengan hasil 2-1, sedangkan Sergio mencetak satu gol pada tiap pertandingan tersebut kecuali saat melawan Persija Jakarta pada 3 Maret di mana ia mencetak dua gol dalam kemenangan 3-1.[14]

Pada putara kedua, Sergio membuat gol ketika Persib melawan Persepam Pamekasan dan Persita Tangerang. Sergio meneruskan performa baiknya dengan mencetak dua gol dan dua assist dalam pertandingan melawan Pelita Bandung Raya, dan pada 15 Juni Sergio kembali mencetak dua gol dalam kemenangan kandang 4-0 atas Sriwijaya FC. Pada 25 Juni, Sergio menciptakan gol terkhir bagi Persib ketika mengalahkan PSPS Pekanbaru 4-0. Pada 30 Juni, Sergio menghasilkan satu gol dan tiga asis dalam kemenangan 4-1 atas Persisam Samarinda. Pada 24 Agustus, Sergio mencetak gol lagi melalui penalti ketika Persib dikalahkan Persiram Raja Ampat dengan skor 2-1. Empat hari kemudian, Sergio mencetak gol ke gawang Persija Jakarta, menjadikan torehan golnya mencapai angka 21.

Van Dijk menandatangani kontrak dengan Sepahan FC pada Desember 2013, efektif sejak 1 Januari 2014 untuk bermain bersama tim di Iran Pro League dan AFC Champions League tersebut.[15] Pada 20 Maret 2014, Van Dijk mencetak gol pertamanya bagi klub saat melawan Al Ahli setelah datang sebagai pemain pengganti di menit ke-71 dan empat menit kemudian mencetak gol namun tetap tidak terhindar dari kekalahan dengan skor akhir 2-1.

Pada 30 Juni 2014 Van Dijk dikontrak klub Liga Utama Thailand Suphanburi, untuk durasi kontrak dua tahun.[17] Pada 6 Juli 2014 Van Dijk memulai debutnya saat melawan Bangkok Glass FC dan mencetak gol pada menit ke-63 yang berakhir imbang 1-1

Pada musim baru 2016, van Dijk memutuskan untuk kembali berseragam Persib Bandung untuk mengarungi kompetisi Indonesia Soccer Championship A 2016.[19] Van Dijk berhasil mencetak gol pertamanya saat melawan PSM Makassar pada pekan kesembilan. Menit ke-29, Robertino Pugliara dilanggar pemain PSM di area kotak terlarang. Namun keputusan itu diprotes keras para pemain PSM yang menilai pelanggaran tersebut tidak dilakukan di kotak penalti. Van Dijk yang menjadi algojo penalti itu berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, pada menit ke-32. Skor pun berubah 1-0.

Pada tanggal 19 Juli 2010, dilaporkan bahwa Van Dijk menyatakan bermain untuk timnas Indonesia, negara asal salah satu kakek-neneknya.[22] Namun, setelah pertemuan dengan otoritas sepak bola Indonesia, ia mengetahui bahwa untuk dapat mewakili Indonesia, ia harus mendapatkan kewarganegaraan Indonesia dan melepas kewarganegaraan Belanda-nya, karena Indonesia tidak mengizinkan kewarganegaraan ganda. Dia menolak untuk memutuskan masa depan internasional, mengutip bahwa sulit baginya untuk menyerah kewarganegaraan Belanda karena istri dan keluarga adalah Belanda.[23] Setelah beberapa waktu, ia akhirnya memutuskan untuk melepas kewarganegaraan Belanda dalam rangka untuk bisa membela Indonesia. PSSI telah mengumumkan bahwa Sergio van Dijk sedang di naturalisasi, sehingga ia bisa bermain untuk tim nasional sepak bola Indonesia di kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014. Pada tanggal 4 Maret 2013, ia dipanggil timnas Indonesia untuk pertama kalinya, bermain di Kualifikasi Piala Asia 2015. Dia melakukan debut melawan Arab Saudi pada tanggal 23 Maret 2013. Pada tanggal 7 Juni 2013, Van Dijk masuk skuad tim nasional untuk bermain menghadapi Belanda di pertemuan pertama dalam sejarah sepak bola Indonesia. Pertandingan berakhir kekalahan untuk tuan rumah Indonesia dengan skor 3-0, dua gol dicetak oleh Siem de Jong dan satu gol oleh aksi solo run Arjen Robben. Gol pertamanya datang pada pertandingan persahabatan melawan Timor Leste di mana ia mencetak gol pertama pada menit ke sepuluh dengan hasil akhir kemenangan 4-0 untuk Indonesia.

Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Sergio_van_Dijk










Read more

Sunday, February 11, 2018

Biografi Ahmad Bustomi

Berikut biografi Ahmad Bustomi.

Ahmad Bustomi,Sumber : viva.co.id


Ahmad Bustomi (lahir di Jombang, Jawa Timur, 13 Juli 1985; umur 32 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Arema Cronus. Dia biasa berposisi sebagai gelandang. Pemain idola Bustomi adalah Bima Sakti yang pernah menjadi rekan satu tim di Persema Malang dan Andrea Pirlo.

Sebelum bergabung dengan Mitra Kukar Ia bermain di Persikoba Batu, Persema Malang, dan Arema Indonesia. Dia adalah salah satu dari tim Sea Games 2007 asuhan Ivan Kolev. Dia melakukan debut dalam pertandingan persahabatan melawan Uruguay pada tanggal 8 Oktober 2010. Dia adalah gelandang bertahan terampil dan pemain sepak bola Indonesia yang memiliki VO2 max tertinggi.

Kehidupan Pribadi :

Ahmad Bustomi dilahirkan dari pasangan Jumari dan Sarmiati di Jombang. Hanya saja, 40 hari setelah dilahirkan, Tomi diboyong oleh kedua orang tuanya ke Malang. Selanjutnya, Jumari beserta keluarganya mengadu nasib ke Jakarta. Bertahun-tahun mengadu nasib, Jumari akhirnya kembali ke kampung halamannya di daerah Karangploso, Malang. "Saat kembali dari Jakarta, Tomi masih duduk di kelas V SD. Kemudian menantu saya, Jumari, mendirikan bengkel untuk menopang ekonominya," kata Atikah nenek Ahmad Bustomi. Saat berada di kota dingin itulah Bustomi menekuni permainan sepak bola tersebut. Satu kenangan yang tak pernah dilupakan bagi kedua orang tuanya, Jumari dan Sumiati adalah saat menjual perhiasan untuk bisa membelikan sepatu baru bagi sang anak ketika akan masuk dalam seleksi Persema Malang. "Pada saat itu sepatu bolanya sobek dan tidak bisa dipakai. Mau beli tak punya uang. Terpaksa saya jual anting-anting seberat 1 gram dan laku 100 ribu. Uang itu untuk membeli sepatu bola," aku Sumiati.[1] Ia menikah dengan Fina Dian Sari teman semasa SMP yang kini bekerja sebagai asisten apoteker di RSSA (Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar) Malang pada 2 Juni 2010.

Karir :

Cimot atau Tomi nama panggilan sehari-hari Bustomi, mulai mengenal sepak bola waktu ia masih duduk di bangku SD. Ia pun mendaftar di SSB Unibraw 82, sebuah SSB yang di bawah naungan Universitas Brawijaya. Di suatu turnamen pemandu bakat melihat potensi besar pada Tomi remaja akhirnya ia terjaring dalam seleksi, dan masuk dalam tim Persema Jr U-18. Dua musim pun ia jalani bersama Persema Jr di Kompetisi Liga Remaja Piala Soeratin U-18, di Persema U-18 ia dipercaya sebagai Kapten kesebelesan. Tahun 2004 awal mula ia mengawali sebagai pemain profesional, setelah ia menjadi bagian dari tim Persikoba Batu. 2005 ia memperkuat tim Persema Malang bersama Pitono dan Abdi Gusti pemain seangkatan di Persema U-18 yang saat itu diarsiteki oleh Danurwindo. Musim 2008 ia menyebrang ke tim se-kota Arema Malang, dan di musim kompetisi 2009-2010 membawa Arema Indonesia menjadi juara Liga Super Indonesia dan runner up Piala Indonesia.

Karir Internasional :

Bustomi masuk dalam skuat Timnas U-23 Asian Games, SEA Games, dan Pra Olimpiade yang sempat berlatih ke Belanda dan Argentina. Di Belanda diasuh oleh Foppe de Haan dan Bambang Nurdiansyah serta Ivan Kolev di Argentina. Di Timnas U-23 ia jalani pada tahun 2006 hingga 2007. Debutnya bersama Tim nasional sepak bola Indonesia ketika timnas Indonesia berhadapan dengan Uruguay 8 Oktober 2010 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Ahmad_Bustomi
Read more

Biografi Kurnia Meiga Hermansyah

Berikut biografi Kurnia Meiga Hermansyah.
Kurnia Meiga Hermansyah, Sumber : http://ongisnade.co.id/


Kurnia Meiga Hermansyah (lahir di Jakarta, Indonesia, 7 Mei 1990; umur 27 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia yang memiliki postur 186 cm. Saat ini dia bermain untuk Arema Indonesia di Liga Super Indonesia, Arema adalah klub profesional pertama yang ia perkuat setelah lulus dari SLTA. Arema tertarik mengontraknya karena Kurnia adalah punggawa Timnas U-19. Kurnia adalah adik kandung dari Achmad Kurniawan yang juga merupakan penjaga gawang dari Arema. Diberkati dengan tinggi badan 187 cm yang proporsional dan kemampuan-refleks yang baik, sudah mendorong namanya sebagai kiper utama di Indonesia U-23 di bawah asuhan Rahmad Darmawan.

Pada Kompetisi 2008/2009 ia mendapatkan sanksi 12 bulan dan denda 30 juta dari Komdis PSSI, namun dipotong menjadi 5 bulan dan denda 30 juta oleh Komdis karena terkait kerusuhan saat melawan Bontang PKT.[1] Di Kompetisi ISL II 2009/2010, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik menyisihkan nama-nama seperti Aldo Bareto, Christian Gonzalez, dan Ricardo Salampessy.[2]

Pada tahun 2016, ia menjalani trial bersama klub Jepang, Gamba Osaka. Namun setelah masa trialnya selesai, Meiga memutuskan untuk kembali bergabung dengan Arema Cronus.

Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Kurnia_Meiga_Hermansyah
Read more

Biografi Victor Igbonefo

Victor Igbonefo, Sumber : superball.bolasport.com


Berikut Biografi Victor Igbonefo.

Victor Igbonefo (lahir di Enugu, Nigeria, 10 Oktober 1985; umur 32 tahun) adalah seorang pemain sepak bola berkewarganegaraan Indonesia. Saat ini dia bermain untuk klub Persib Bandung di Liga 1. Ia mempunyai kelebihan karena visi bermain, intensitas, dan kedisiplin.

Karir Klub 

Memulai kariernya dengan Nigerdock Soccer Academy dan First Bank FC, ​​dan telah bermain untuk Persipura Jayapura sejak tahun 2005. Dianggap sebagai salah satu bek terbaik di Liga Super Indonesia karena, intensitas tinggi dan disiplin.

Karir Internasional 


Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) telah mengumumkan bahwa Victor sudah resmi dinaturalisasi pada 10 Oktober 2011, sehingga ia bisa bermain untuk tim nasional sepak bola Indonesia dalam kampanye FIFA 2014 kualifikasi Piala Dunia. Ia melakukan debut untuk tim nasional sepak bola Indonesia pada 23 Maret 2013 melawan Arab Saudi dalam ajang Pra Piala Asia 2015.

Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Victor_Igbonefo
Read more

Biografi Ahmad Jufrianto

Ahmad Jufrianto, Sumber : youtube.com


Berikut biografi Ahmad Jufrianto.

Achmad Jufriyanto Tohir[1] (lahir di Tangerang, Banten, 7 Februari 1987; umur 31 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Dia biasa disapa dengan panggilan karib "Jupe". Saat ini dia bermain untuk Sriwijaya FC. Sebelum bermain di Sriwijaya FC dia bermain di tim Persib Bandung. Dia salah satu pemain timnas sepak bola Indonesia di sektor Bek di era Ivan Kolev. Dia juga menjadi bagian dari timnas U-23 Sea Games 2007.

Jupe resmi kembali ke klub lamanya Sriwijaya FC pada awal musim 2016. Ia menggunakan nomor punggung 13.[2] Jupe membuat debut saat melawan Persib Bandung pada pekan pertama Indonesia Soccer Championship A 2016.

Riwayat :
  1.  Persita Tangerang (????-2008)
  2. Arema Malang (2008-2009)
  3. Pelita Jaya FC (2009-2010)
  4. Sriwijaya FC (2010-2013)
  5. Persib Bandung (2013-2015)
  6. Sriwijaya FC (2015-Sekarang)

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Ahmad_Jufrianto
Read more

Biografi Bambang Pamungkas

Berikut biografi bambang pamungkas

Bambang Pamungkas, Sumber : bolasport.com


Bambang Pamungkas (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 10 Juni 1980; umur 37 tahun), juga dikenal sebagai Bepe, adalah pemain sepak bola Indonesia yang bermain untuk Persija Jakarta di Liga Super Indonesia dan Tim nasional sepak bola Indonesia. Posisi alami nya adalah striker. Bambang membuat namanya di sepak bola Asia Tenggara ketika ia mencetak satu-satunya gol untuk Indonesia di Piala Tiger 2002 semifinal melawan Malaysia,[2] dan merupakan pencetak gol terbanyak turnamen dengan delapan gol.[3]

Bambang dianggap memiliki header bola yang luar biasa, dan memiliki reputasi untuk ketajaman di kotak penalti.[4] Dia adalah pemain Indonesia yang paling banyak mengoleksi caps dan pencetak gol, dengan 85 caps dan 37 gol. Dia adalah pemain yang paling populer di tim nasional Indonesia.[5]

Saat masih bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak untuk skuat Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol.

Bambang menjaringkan 24 gol pada musim pertamanya di Liga Indonesia walaupun tim yang diwakilinya Persija Jakarta gagal ke babak akhir. Saat musim tersebut berakhir, Bambang bergabung dengan sebuah tim divisi 3 Belanda, EHC Norad. Namun masalah keluarga dan kegagalan dalam menyesuaikan diri dengan cuaca sejuk Eropa menyebabkan beberapa bulan setelah itu, EHC Norad meminjamkan Bambang kembali kepada Persija sebelum kedua-dua pihak mengakhiri kontrak atas persetujuan bersama.

Pada tahun 2005 Bambang menandatangani kontrak dengan Selangor FC. Pada tahun itu dia menjadi pencetak gol terbanyak Liga Malaysia dengan 22 gol. Pada Musim 2007 ia kembali memperkuat Persija Jakarta di Liga Indonesia.

Pada tahun 2010 ia hendak menjalani masa trial di Selandia Baru, klub Wellington Phoenix FC. tetapi gagal untuk mengamankan kontrak.[6] Pada 9 Desember 2013, ia menandatangani kontrak berdurasi satu tahun dengan Pelita Bandung Raya.[7] Dia mencetak 2 gol debut bagi klubnya saat melawan Persija dan pertandingan berakhir dengan hasil imbang.

Penampilan pertama Bambang bersama timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2.

Pada tahun 2002, Bambang menjadi pencetak gol terbanyak dengan 8 gol dari 6 penampilan sekaligus membantu Indonesia menjadi juara kedua Piala Tiger 2002. Pada 10 Juli 2007, ketika pertandingan Indonesia-Bahrain, ia mencetak gol, memastikan Indonesia menang 2-1.

Saat ini Bambang menjadi pemegang rekor penampilan terbanyak (caps) dan Top Skorer untuk Indonesia dengan 77 penampilan dan 36 gol sesuai dengan pertandingan katagori A FIFA. Tetapi jika mengikutkan pertandingan Non-FIFA (termasuk melawan Klub dan Tim Nasional U-23) maka penampilan Bambang adalah 88 dengan 42 gol.

Pada tanggal 1 April 2013, Bambang Pamungkas menyatakan pensiun dari Timnas Indonesia.

Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Bambang_Pamungkas
Read more

Saturday, February 10, 2018

Biografi Boaz Solossa

Berikut biografi boaz solossa.

Boaz Solossa, Sumber : https://www.wowkeren.com


Boaz Theofilius Erwin Solossa atau lebih dikenal dengan nama Boaz Solossa (lahir 16 Maret 1986; umur 31 tahun) di Sorong, adalah pemain sepak bola Indonesia. Saudara-saudaranya, Ortizan dan Nehemia, juga pemain sepak bola. Boaz saat ini bermain di Persipura Jayapura

Boaz merupakan salah satu striker terbaik yang dimiliki Indonesia. Dia dikenal memiliki naluri mencetak gol yang tinggi, akurasi umpan yang baik, tendangan dengan kaki kiri, serta teknik dribbling di atas rata-rata. Dalam urusan mencetak gawang, Boaz juga satu-satunya pesepak bola nasional yang mampu bersaing dengan striker asing untuk menjadi top scorer ISL.

Dia pernah dijuluki sebagai anak ajaib, ketika dibawa oleh Peter Withe dan menampilkan penampilan memukau di Ho Chi Minh, saat ia tampil bersama Tim Nasional Indonesia di ajang Piala Tiger 2004. Pada tahun 2011, Boas mendapat tawaran untuk bermain di klub Belanda VVV-Venlo, tetapi karena keluarga dia memilih untuk tetap bermain di Persipura Jayapura.



Boaz memiliki temperamen yang meledak-ledak, pada 25 Oktober 2005 ia dijatuhi hukuman skorsing selama satu tahun tidak boleh bermain sepak bola di ajang nasional maupun internasional oleh PSSI karena terbukti menendang wasit dalam pertandingan Piala Indonesia antara Persipura melawan Persebaya pada 12 September 2005.

Boaz pernah berulah dengan menolak panggilan PSSI untuk membela Tim Nasional Indonesia U-23. Hal itu membuat otoritas sepak bola nasional berang dan mengancam menjatuhkan sanksi berat. Salah satunya tidak mengizinkan Boaz dan beberapa pemain lain yang menolak tampil bersama Tim Nasional Indonesia, untuk tampil di pentas resmi PSSI. Tapi akhirnya hukuman itu tidak dijatuhkan, setelah Boaz bersedia kembali tampil, pada tanggal 28 maret 2007 pada pertandingan Tim Nasional Indonesia U-23 melawan Tim Nasional U-23 Libanon, namun mengalami kekalahan dengan skor 2-1 untuk keunggulan Tim Nasional U-23 Libanon.

Meski berstatus pemain sepak bola profesional, Boaz terkadang masih sering sulit meninggalkan kebiasaan buruknya mengonsumsi alkohol. Ia bahkan pernah nyaris dipulangkan dari pemusatan latihan Tim Nasional Indonesia di Australia oleh pelatih Peter Withe, karena kedapatan mabuk. Seiring dengan itu, penampilannya pun mulai meredup yang membuat Peter Withe mencoretnya.

Sikap profesional memang sepertinya masih sulit untuk ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Itu bisa dilihat dengan kecelakaan yang ia alami saat mengejar seekor ayam di sekitar tempat tinggalnya di Jayapura tanpa mengenakan alas kaki. Akibatnya, ia menginjak pecahan beling dan harus mendapatkan beberapa jahitan di kakinya, yang membuat ia terpaksa absen membela klubnya Persipura dalam beberapa pekan.
Di tengah kariernya sedang menanjak, ia pernah mengalami cedera serius yang membuat ia nyaris melupakan sepak bola untuk selamanya. Cedera patah kaki kanan saat tampil membela Tim Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Hong Kong di ajang internasional memang hampir saja membunuh karier bermain sepak bolanya. Pertandingan berakhir dengan kedudukan 3-0 untuk Tim Nasional Indonesia.[5]

Banyak rumor mengatakan bahwa tim nasional Indonesia tidak membiayai perawatan Boaz saat cedera parah kala melawan Hong Kong. Dikabarkan kubu Persipura yang mau menanggung semua biaya operasi Boaz. Sejak saat itu, komitmennya terhadap timnas Indonesia mulai dipertanyakan.

Debut internasional Boas adalah melawan Turkmenistan pada tahun 2004 untuk kualifikasi Piala Dunia 2006 di mana Indonesia menang 3-1 dan Boas membuat dua assist untuk rekan setimnya Ilham Jaya Kesuma. Boas dianggap prospek yang cerah di sepak bola Indonesia setelah bermain cemerlang di Piala Tiger 2004, di mana Indonesia dikalahkan oleh Singapura di rumah dan pertandingan tandang, yang mengakibatkan skor agregat 5-2 ke Singapura. Di fase grup, Boas berhasil mencetak 4 gol dan bersama dengan Ilham Jaya Kesuma, yang mencetak 7 gol, keduanya memimpin chart top skor.

Dia mendapat cedera patah kaki parah dalam pertandingan persahabatan melawan Hong Kong, ini membuatnya absen dari Piala Asia 2007 dan menghilang dari sepak bola selama sebulan banyak.[5]

Banyak rumor mengatakan bahwa tim nasional Indonesia tidak membiayai perawatan boaz saat cedera parah kala melawan Hong Kong. Namun klub Persipura yang mau menanggung semua biaya operasi Boaz. Sejak saat itu, komitmennya terhadap timnas Indonesia mulai dipertanyakan.

Pada 8 Oktober 2010, tim nasional indonesia bertanding melawan tim nasional Uruguay dalam pertandingan persahabatan. Boaz yang turun sebagai starter mampu mencetak gol cepat, tepatnya di menit 14 boaz mendapat umpan dari Bambang Pamungkas dan menggiring bola masuk kotak penalti. Dalam duel satu lawan satu, ia berhasil tampil tenang dan menaklukkan Juan Castillo, sebelum menyontek bola masuk gawang tim tamu. Dalam pertandingan persahabatan itu Indonesia harus mengakui keunggulan Uruguay yang tampil dengan skuad terbaiknya dengan skor telak 1-7 lewat Hat-trick Edinson Cavani dan Luis Suarez serta satu gol dari Sebastián Eguren.[6] Pada 23 Maret 2013, Boaz kembali dipanggil untuk memperkuat tim nasional Indonesia melawan Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Asia AFC 2015 yang memulai babak baru dalam konflik dualisme liga dan kepengurusan PSSI beberapa tahun ini. Ia mencetak gol cepat di menit ke 5 untuk memberi keunggulan sementara 1-0 bagi Indonesia meskipun akhirnya harus menyerah dengan keunggulan 1-2 bagi Arab Saudi

Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Boaz_Solossa
Read more